Apakah Tinggi Badan Bisa Berkurang Ketika Bertambahnya Usia?

Apakah Tinggi Badan Bisa Berkurang Ketika Bertambahnya Usia? – Setelah umur kita mencapai 20 tahunan, tinggi badan kita cenderung tidak akan dapat lagi bertambah. Hanya saja, apakah tinggi badan ini juga dapat menyusut seiring dengan bertambahnya usia?

Penyusutan tinggi badan bukanlah hal yang mustahil terjadi. Banyak orang, terutama yang lebih tua, berpikir bahwa mereka lebih tinggi dibandingkan dengan fakta yang sebetulnya. Namun nyatanya itu hanyalah angan-angan belaka, yang sering kali diakibatkan kurangnya kesadaran akan penyusutan tinggi badan seiring bertambahnya usia.

Dalam sebuah studi di Prancis, peneliti melihat 8.600 wanita di atas usia 60 tahun dan menemukan bahwa mereka rata-rata mengestimasi tinggi badan mereka 2,5 cm lebih banyak dari yang sebenarnya dan banyak yang tinggi badannya menyusut sebanyak 5 cm dari tinggi badan yang dimiliki saat ini.

Kenapa bisa seperti itu? Berikut beberapa hal yang mungkin bisa menjawab semua hal yang menjadikan anda bingung. Simak penjelasannya berikut ini.

Apakah Tinggi Badan Bisa Berkurang Ketika Bertambahnya Usia?

Apakah Tinggi Badan Bisa Berkurang Ketika Bertambahnya Usia
https://doktersehat.com

Manusia kehilangan tinggi badannya sebab piringan sendi antara tulang belakang dehidrasi dan tertekan. Penuaan tulang belakang juga bisa menyebabkan tulang melengkung, dan bisa rusak (fraktur kompresi) akibat kehilangan kepadatan tulang (osteoporosis).

Hilangnya otot pada batang tubuh juga sangat berkaitan erat dalam membungkuknya postur tubuh. Bahkan pelurusan lengkungan kaki secara bertahap juga dapat membuat Anda sedikit lebih pendek.

Menurut spesialis kesehatan, para wanita terbukti terlebih dahulu mengalami penyusutan tinggi badan. Dan bahkan, penyusutan ini dapat mencapai 5 cm disaat umur wanita berada di antara 30 sampai 70 tahun.

Penyebab dari penyusutan tinggi badan ini ialah terjadinya dehidrasi pada tulang belakang dan berkurangnya tulang rawan diantara ruas-ruas tulang belakang. Kondisi ini sangat dipengaruhi oleh kondisi kesehatan yang memang cenderung lebih rentan menyerang kaum wanita yaitu menopause.

Tatkala telah mencapai fase menopause, wanita akan tidak lagi dapat menjalani reproduksi. Hal ini membuat kadar hormon estrogen di dalam tubuh menurun dengan drastis. Karena, hormon estrogen mempunyai peran besar dalam mempertahankan daya tulang.

Tanpa adanya hormon estrogen yang cukup, maka risiko untuk mengalami penyusutan tinggi badan atau bahkan osteoporosis bisa meningkat dengan signifikan.

Spesialis kesehatan dari University of Buffalo menyebutkan bahwa proses penyusutan tinggi badan ini memang tidak terjadi pada semua orang. Hanya saja, bagi mereka yang menerapkan pola makan yang tidak sehat.

Khususnya dalam hal memenuhi asupan kalsium harian yang masih kurang dan jarang berolahraga atau berjemur di paparan cahaya matahari pagi akan cenderung rentan untuk terkena penyusutan tinggi badan dan kondisi kesehatan tulang.

Apakah berkurangnya tinggi badan merupakan tanda permasalahan kesehatan?

berkurangnya tinggi badan tanda kesehatan
https://health.detik.com

Hal itu mungkin saja. karena hal inilah alasan mengapa dokter selalu mengukur tinggi badan sebagai bagian dari percobaan kesehatan terpola. Perubahan tinggi badan akan sangat mencemaskan bila sebagian besar disebabkan oleh fraktur kompresi atau kondisi tulang lainnya.

Dan hilangnya otot yang berkontribusi untuk penyusutan juga bisa mempengaruhi nyeri punggung. Selain itu, semakin besar penyusutan, kian besar pula risiko fraktur pinggul dan non vertebral lainnya.

Beberapa studi sudah menemukan bahwa umur 65 tahun ke atas yang kehilangan tinggi badan sebanyak 5 cm di 15 hingga 20 tahun terakhir, memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami patah tulang pinggul daripada mereka yang menyusut lebih sedikit.

Penelitian juga mengatakan bahwa risiko ini lebih tinggi terjadi pada pria. Penyusutan tinggi badan juga bisa berkaitan dengan sejumlah perubahan metabolik dan fisiologis yang mungkin mempunyai dampak negatif pada kesehatan. Bukan hanya itu, berkurangnya tinggi dapat menjadi penanda kurangnya kesehatan tubuh secara awam atau nutrisi buruk.

Akan tetapi, Anda jangan khawatir karena banyak orang yang mengalami penyusutan tinggi badan memiliki tubuh yang sehat. Tentu saja, bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai tinggi badan Anda, terutama apabila memiliki sakit punggung kronis, segeralah bicarakan keluhan Anda dengan dokter.

Selain terjadi perubahan signifikan terhadap fisik, organ-organ dalam tubuh mengalami penurunan fungsi, salah satunya terasa pada bagian tulang dan sendi. Sehingga terasa sangat sulit untuk bisa bergerak dengan aktif dan bebas seperti pada masa sebelumnya.

“Penurunan fungsi organ tubuh tanpa disadari terjadi ketika di atas 30 tahun,” kata dr Muki Partono, SpOT dari Rumah Sakit Pondok Indah dalam diskusi bersama media di Jakarta. Dokter Muki menjelaskan, penurunan fungsi pada tulang seiring dengan bertambahnya usia juga bisa menyebabkan berkurangnya tinggi badan sebanyak 5 sampai 6 cm.

Terjadinya penurunan tinggi badan saat sudah berusia lanjut dapat terjadi karena gangguan pada tulang belakang utamanya pada bagian bantalan. Tulang belakang merupakan tulang yang penting karena menopang beban tubuh. Dalam bagian tulang belakang terdapat bantalan tulang yang berfungsi untuk meredam tulang dari segala aktivitas yang dilakukan.

Namun, faktor usia dapat menurunkan fungsi bantalan tulang sehingga makin menipis karena jumlah cairan yang berkurang. Selain menipis, bantalan pada tulang juga semakin pendek dan itulah yang sangat mempengaruhi tinggi tulang.

Biasanya semakin tipis dan bantalannya semakin keras dapat menjadikan bantalan menjadi terlihat dan bisa menekan akar saraf yang menimbulkan rasa nyeri. Kondisi semacam ini dinamakan dengan saraf kejepit atau disebut herniated nucleus pulposus (HNP).

“Orangtua biasanya berjalan membungkuk karena tidak lagi kuat menahan beban pada tulang belakang yang dapat memberikan rasa nyeri,” kata Muki. Biasanya, munculnya penyakit HNP dapat menghantui orang-orang di usia 30 sampai 50 tahun. Upaya pencegahan yang dilakukan adalah dengan banyak minum cairan.

Menurut dr Muki, bantalan tulang merupakan terdiri dari kandungan air karena itu dapat juga mengalami dehidrasi. Dehidrasi menyebabkan berkurangnya fungsi mekananik dalam bantalan. “Minum air secara cukup tidak semata-mata hanya untuk kesehatan tetapi buat bantalan (tulang) juga bagus,” ujar dr Muki. Asupan protein putih telur juga sangat baik untuk menjaga kesehatan pada bantalan tulang dan sendi.

Artikel terkait : cara meninggikan badan yang ampuh ala dokter

Bagaimana metode meminimalisir penyusutan tinggi badan?

metode meminimalisir penyusutan tinggi badan
https://productnation.co

Bila Anda masih berada di usia muda, ada hal-hal yang dapat dikerjakan untuk membantu menghentikan penurunan tinggi badan. Anda harus mengamati nutrisi, memutuskan tingkat vitamin D yang baik, dan tetap melakukan aktivitas (tetap aktif). Latihan yang dapat memperbaiki postur tubuh, seperti misalnya minum susu, latihan tai chi atau yoga, dan angkat beban juga dapat bermanfaat untuk tubuh.

Masa tulang puncak berada di sekitar umur 25 tahun, dan Anda akan menurun secara alami sesudah umur tersebut. Pria dan wanita yang berusia di atas 50 tahun harus menjalankan percobaan kepadatan tulang untuk memutuskan apakah mereka mempunyai kepadatan tulang yang baik, rendah atau malahan menuju osteoporosis.

Factor yang menyebabkan Anda berisiko osteoporosis di antaranya:

  • Riwayat keluarga : Awasi perkembangan ayah dan bunda dan saudara kandung seiring bertambahnya usia, secara khusus bila mereka menderita patah tulang karena jatuh.
  • Gaya hidup : Menjadi aktif secara fisik bisa menurunkan risiko, seperti halnya merokok, mengkonsumsi alkohol yang berlebihan.
  • Obat : Beberapa obat dapat mempengaruhi kesehatan tulang, termasuk sebagian antidepresan, obat untuk kanker payudara, kanker prostat, dan ayan, serta kortikosteroid seperti yang digunakan untuk rheumatoid arthritis dan asma.
  • Keadaan medis : Penyakit hati atau ginjal kronis, rheumatoid arthritis, keadaan teroid, penyakit celiac, dan penyakit inflamasi usus dapat meningkatkan risiko, yang juga dapat menurunkan kadar hormon pada wanita selama menopause dini dan testosteron pada pria.

Nah, dengan membaca penjelasan diatas, anda sudah pahamkan bila tinggi badan bisa menyusut seiring dengan bertambahnya usia. Namun, anda bisa meminimalisir hal tersebut dengan mengkonsumsi asupan makanan dan memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh (air minum) serta berjemur dibawah sinar matahari pagi.

semoga dengan penjelasan diatas mengenai Apakah Tinggi Badan Bisa Berkurang Ketika Bertambahnya Usia? dapat bermanfaat bagi anda semua terutama bagi orang tua yang dikatakan sudah tidak dalam masa pertumbuhan.

Sumber :

  • https://hellosehat.com
  • https://doktersehat.com
  • https://www.liputan6.com