Selain Genetik, Inilah 7 Faktor Yang Mempengaruhi Tinggi Badan Anak

Selain Genetik, Inilah 7 Faktor Yang Mempengaruhi Tinggi Badan Anak – Tinggi badan memang menjadi salah satu faktor yang sangat memengaruhi kepercayaan diri. Karena itu tidak heran bila banyak orang dewasa yang tingginya di bawah standar mencari berbagai metode supaya bisa bertambah tinggi.

Tinggi badan bisa saja bertambah selama lempeng pertumbuhan masih terbuka. Lempeng pertumbuhan ini akan terbuka di usia pubertas dan umumnya akan menutup antara umur 20-21 tahun.

Anda mungkin sering bertanya-tanya, apakah anak Anda bisa tumbuh tinggi jika Anda dan pasangan bukanlah pasangan dengan tinggi badan yang pas. Karena banyak anak dari ayah dan ibu yang pendek berperawakan pendek pula.

Factor genetik/keturunan memang faktor yang dominan, namun sifatnya tidak absolut. Pasalnya, tinggi badan juga di pengaruhi oleh faktor lainnya. Faktor genetis disini yaitu tinggi kedua ayah dan ibu.

tinggi badan anak menurut tinggi ayah dan ibu
https://lifestyle.kompas.com

Rumus memperkirakan tinggi badan anak menurut tinggi ayah dan ibunya ialah :

  • Tinggi Anak laki-laki = (Tinggi ibu + 13) + Tinggi ayah (dalam sentimeter) dibagi 2 ± 8,5 sentimeter.
  • Tinggi Anak perempuan = (Tinggi ayah – 13) + Tinggi ibu (dalam sentimeter) dibagi 2 ± 8,5 sentimeter.

Gen yang mempengaruhi tinggi badan seseorang dinamakan HMGA2. Perubahan sebuah huruf dasar di kode genetis HMGA2 yaitu sebuah C (Cytosine) akan sangat mempengaruhi tinggi badan seseorang.

Seseorang yang hanya memperoleh C dari salah satu orangtuanya akan lebih tinggi separuh sentimeter dari yang hanya memiliki T (Thymin).

Bila seseorang mempunyai C ganda, maka dia akan lebih tinggi satu sentimeter dari yang memiliki T ganda. Selain HMGA2, masih ada lagi gen-gen yang berkaitan dengan tinggi badan.

Factor keturunan memang ialah hal yang sangat berpengaruh terhadap tinggi badan anak, tapi hal tersebut bukan satu-satunya faktor yang membuat anak Anda bisa tumbuh tinggi. Masih ada beberapa elemen lain yang tak kalah penting dalam kaitannya dengan tinggi badan anak.

Oleh karena itu, selain factor genetic dari orangtua, anak juga memiliki factor lain yang bisa menjadikan tinggi badan menjadi pendek atau tinggi. Nah, apasaja itu? Coba simak ulasannya beriut ini.

Selain Genetik, Inilah 7 Faktor Yang Mempengaruhi Tinggi Badan Anak

Seperti yang dijelaskan diatas, genetic memang factor pertama sejak dari lahir yang mempengaruhi tinggi badan seseorang. Jika orang tua berperawakan pendek maka pasti anaknya juga pendek.

Namun, dengan mengoptimalkan factor lain berikut ini, meskipun anak dari orang tua berbadan pendek juga bisa menambah tinggi badan dengan ideal tinggi. Apasaja factor tersebut, bacalah penjelasan dibawah ini.

  1. Anak Bisa Istirahat Tidur Dengan Cukup Atau Tidak

Anak Bisa Istirahat Tidur
https://www.curhatbidan.com

Jangan sepelekan tidur siang pada anak, karena tidur adalah salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan anak. Ketika anak kurang tidur, hal ini bisa menyebabkan dia kesusahan menambah tinggi badan.

Bila anak tidur di atas jam 9 malam maka sebaiknya Anda atur kembali jadwal tidurnya. Karena pada anak yang kurang tidur akan mempunyai hormon pertumbuhan lebih sedikit ketimbang anak yang cukup tidur.

Pola tidur yang bagus juga berkontribusi terhadap penambahan tinggi badan. Karena hormon pertumbuhan sebagian besar diproduksi ketika tidur nyenyak. Tidur malam yang baik yakni tidur lelap (deep sleep) selama 7-8 jam.

  1. Pemenuhan Gizi Yang Baik Dan Lengkap

Pemenuhan Gizi Anak Yang Baik
https://www.ibudanbalita.com

Selain faktor keturunan, proses pertumbuhan tinggi badan anak juga bergantung pada asupan nutrisi yang diberikan. Tubuh membutuhkan asupan nutrisi yang memadai tiap hari dari pola makan sehat dengan menu bervariasi agar bisa tumbuh secara maksimal.

Selama masa pertumbuhannya, anak harus memperoleh gizi yang cukup dan banyak mengandung kalsium dan zat besi. Selain itu, karbohidrat dan lemak juga diperlukan tubuh untuk energi. Sedangkan protein yang memberi tubuh asam amino, tubuh juga memerlukan kalsium dan vitamin D untuk mendorong pertumbuhan tulang yang sehat.

Begitu pula dengan niasin, gizi ini dibutuhkan untuk pembentukan kekuatan dari karbohidrat, protein dan lemak, serta berperan dalam produksi sel darah merah. Fungsi dari niasin ini berdampak signifikan kepada pertumbuhan tinggi badan.

Beberapa makanan yang direkomendasikan untuk menambah tinggi badan adalah makanan yang kaya akan protein, vitamin D, vitamin K seperti misalnya lobak, telor, susu bayam dan brokoli.

  1. Melakukan Aktifitas Fisik Yang Aktif

Aktifitas Fisik Anak Yang Aktif
https://hellosehat.com

Kegiatan fisik dan motorik juga bisa membantu pertumbuhan anak. Kegiatan ini perlu untuk pembentukan tulang dan otot yang berkhasiat untuk pertumbuhan anak.

Biarkan anak bermain dengan aktif di luar rumah dan ajak dia melakukan olahraga seperti bersepeda, sepak bola, lari, lompat tali, atau berenang. Karena selain menyehatkan, k Kegiatan ini juga menyenangkan.

  1. Memperhatikan Kesehatan Anak

Kesehatan Anak
https://pondokibu.com

Salah satu faktor yang menyebabkan pertumbuhan anak terhambat ialah kondisi kesehatan anak. Beberapa penyakit bisa membuat anak mengalami kesulitan menambah tinggi badan seperti dwarfisme atau bertubuh kerdil.

Beberapa dari masalah kesehatan anak misalnya gangguan ginjal, jantung, paru-paru dan juga tulang bisa sangat memengaruhi tinggi badan anak. Apabila anda merasa anak mengalami gangguan masalah tersebut pada proses pertumbuhan tinggi badannya, sebaiknya langsung konsultasikan pada dokter anak.

  1. Faktor Metabolisme Dalam Tubuh Anak

Metabolisme Dalam Tubuh Anak
https://nakita.grid.id

Kemampun tubuh untuk melarutkan dan meresap gizi dalam tubuh (metabolisme) juga memengaruhi tinggi badan. Bila anak Anda banyak makan, namun berat badan tidak kunjung bertambah, kemungkinan metabolisme Anak yang buruk.

Begitu juga tinggi badan pada anak yang masih dalam masa usia pertumbuhan. Nutrisi dari makanan yang diasup dapat jadi tidak terserap secara keseluruhan. Metabolisme yang buruk ini dapat disebabkan oleh penyakit atau kurang berolahraga.

  1. Meminum Obat-obatan

Obat-obatan
https://www.medcom.id/

Obat-obatan tertentu dapat menghambat pola pertumbuhan dan menyebabkan seorang anak tumbuh lebih lambat dari teman sebayanya. Berdasarkan penelitian, anak yang mengonsumsi obat stimulan untuk ADHD di masa pertumbuhannya cenderung tumbuh lebih lambat dari teman seusianya.

Oleh karena itu, dari pada anda memberikan anak obat-obatan yang tidak disarankan, lebih baik anda memberikannya suplemen yang alami. Suplemen yang alami ini bisa dikonsultasikan dengan dokter anak.

Nah, suplemen yang sangat disarankan yaitu suplemen peninggi badan tiens untuk anak. Suplemen ini sudah banyak di gunakan oleh orang tua yang ingin anak mereka menjadi tinggi, tenang saja suplemen ini aman dan tidak memakai bahan kimia yang berbahaya.

  1. Faktor Dari Penyakit Menyerang Anak

Penyakit Menyerang Anak
https://www.idntimes.com

System endokrin mengangkut hormon ke seluruh tubuh, termasuk hormon pertumbuhan yang mendukung pertumbuhan tinggi badan. Anak yang memiliki penyakit atau gangguan yang memengaruhi sistem endokrin, seperti defisiensi hormon pertumbuhan atau hipotiroidisme, menjadi lebih berisiko tumbuh lebih lambat.

Postur pendek juga umumnya ditemukan pada anak perempuan dengan sindrom Turner. Keadaan ini disebabkan oleh adanya masalah pada kromosom X sehingga membuat indung telur tidak berkembang dengan baik. Dan pada akhirnya, pertumbuhan bahkan terhambat.

Dari ulasan diatas, anda jadi sudah tahukan 7 factor yang mempengaruhi tinggi badan anak selain factor genetik/keturunan. Dari berbagai macam factor diatas, anda dapat mengoptimalkannya pada anak agar nantinya setelah dewasa memiliki tinggi badan yang pas dan tinggi semampai. Semoga bermanfaat yaa..

Sumber :

  • https://doktersehat.com
  • https://www.halodoc.com
  • http://nutrisains.com